Monday, November 5, 2007

SUMBER DAYA ALAM-POTENSI INDUSTRI

SUMBER DAYA ALAM


POTENSI INDUSTRI

Pengembangan sektor industri diarahkan untuk memperkuat kapasitas industri daerah, khususnya industri-industri yang memiliki keunggulan untuk bersaing. Dengan adanya rencana pengembangan sektor industri, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pekerja atau pemilik industri itu sendiri, serta memantapkan struktur industri di daerah sehingga dapat memberi nilai tambah bagi daerah.

Permasalahan sektor industri saat ini adalah adanya keterbatasan kapasitas industri daerah. Industri–industri yang ada pada umumnya berskala kecil dan memiliki kapasitas produksi yang masih rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh pengelolaan yang masih bersifat tradisional akibat terbatasnya kepemilikan aset-aset produksi, khususnya modal, alat produksi, dan kemampuan teknologi. Di samping itu, hal lain yang juga mempengaruhi permasalahan rendahnya kapasitas industri daerah tersebut adalah minimnya aksesibilitas produsen ke konsumen dan pasar sebagai akibat dari rendahnya kualitas prasarana dan sarana transportasi. Selain itu prasarana pergudangan yang mampu menjamin penyimpanan produksi barang untuk ekspor juga menjadi penyebab rendahnya kapasitas industri daerah. Pergudangan yang ada saat ini tidak cukup terawat dengan baik serta belum memiliki fasilitas yang memadai.

Tantangan yang harus dihadapi Kawasan Sabang sehubungan dengan pengembangan sektor industri adalah bagaimana mendorong industri-industri daerah sehingga mampu meningkatkan kualitas produk, berproduksi secara kontinu, dan berpeluang melakukan diversifikasi usaha. Dalam kaitan ini, peningkatan kapasitas basis produksi dan penyediaan prasarana perindustrian dengan fasilitas pendukung yang baik, merupakan upaya yang perlu dilakukan.

Penetapan sektor industri sebagai salah satu sektor unggulan dalam upaya percepatan pengembangan Kawasan Sabang sebenarnya cukup beralasan. Berdasarkan data yang ada, sektor industri pada tahun 2000 memberikan kontribusi sebesar 20 % terhadap PDRB Kota Sabang dengan Industri Kecil sebagai komponen terbesarnya. Sesuai dengan hasil analisis shift-share, sektor industri ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan meski belum memiliki keterkaitan erat dengan sumberdaya lokal. Namun dengan penentuan kebijakan insentif/disinsentif yang baik, sektor ini diharapkan mampu mempercepat dinamika perekonomian lokal yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, adanya kebijakan yang menetapkan Kawasan Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, tentunya akan memberikan keuntungan dan peluang yang lebih besar untuk pengembangan sektor ini.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, jenis industri yang dapat dikembangkan di kawasan ini untuk memberikan hasil yang optimal, haruslah memenuhi beberapa kriteria tertentu. Kriteria tersebut diantaranya adalah:
- memiliki multiplier dan added value yang besar terhadap perekonomian lokal, regional, maupun nasional.
- memperhatikan dan mampu menjaga kesinambungan lingkungan
- mampu memanfaatkan sumberdaya lokal secara optimal
- memiliki kandungan teknologi yang cukup besar serta tidak bersifat padat karya mengingat terbatasnya daya dukung ruang dan lingkungan
- mampu memanfaatkan kondisi Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas secara optimal
Berdasarkan kriteria tersebut, ada beberapa jenis industri yang dapat dikembangkan di kawasan ini, seperti:
- Industri jasa pelabuhan yang meliputi jasa labuh, jasa tambat, jasa pandu, jasa dermaga, dan jasa penumpukan cargo. Untuk mendukung industri ini, ada beberapa aktivitas yang harus mampu disediakan seperti docking, bungkering, dan refinering serta storaging.
- Industri elektronik yang meliputi pabrik pembuatan komponen elektronik dan perakitan alat-alat elektronik.
- Industri refurbish berupa upaya perakitan dan peremajaan khususnya mobil sebagai upaya antisipasi terhadap banyaknya arus masuk mobil bekas dari Singapura dan negara-negara lainnya.
- Industri makanan yang meliputi industri pengolahan, pengawetan, pengalengan, dan pengepakan hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan termasuk industri pengolahan CPO sebagai upaya untuk menangkap peluang dari banyaknya hasil perkebunan kelapa sawit di Aceh daratan yang saat ini banyak ditampung di Pelabuhan Belawan Medan. Namun khusus pengembangan industri pengolahan CPO ini harus memperhatikan efisiensi sistem pengangkutan mengingat akses yang dimiliki Sabang dengan Aceh daratan harus melalui jalur laut.
- Industri perikanan yang meliputi pabrik es, industri pengalengan udang dan ikan, pabrik kemasan, industri processing produk seperti minyak ikan, tepung ikan, abon ikan, bakso ikan, chitin dan chitosan, krupuk ikan/udang, serta produk tradisional seperti petis, terasi, ikan asin, ikan kayu, pindang, dan lain sebagainya.
- Industri petrokimia yang meliputi pengolahan bahan dasar kimia dan proses pembuatan produk kimia.

Upaya pengembangan industri ini tentunya memerlukan dukungan fasilitas yang baik selain aliran investasi sebagai modal pembangunannya. Oleh karenanya dalam rencana pengembangannya, Kawasan Sabang memerlukan perangkat insentif dan disinsentif seperti adanya sarana berupa sumber energi, telekomunikasi, air bersih, serta jalur transportasi yang memadai disamping berbagai kebijakan yang dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di kawasan ini.

Selain berbagai industri besar di atas, upaya pengembangan industri kecil/rumah tangga juga perlu untuk dikembangkan. Hal ini terutama karena industri ini memiliki potensi besar berdasarkan hasil analisis shift-share maupun berdasarkan hasil kontribusinya terhadap besaran nilai produksi wilayah. Upaya pengembangan industri kecil ini lebih diarahkan pada pada upaya penyediaan modal serta jalur pemasaran yang baik disamping upaya pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksinya.