Monday, November 5, 2007

SUMBER DAYA ALAM-POTENSI PERKEBUNAN

SUMBER DAYA ALAM


POTENSI PERKEBUNAN

Sistem perkebunan yang berkembang di kawasan Sabang adalah perkebunan rakyat dengan komoditi tanaman perkebunan yang cukup luas di tanam di tiga kecamatan pada Kawasan BPKS adalah Kelapa, Cengkeh, Kelapa Hibrida, Kakao dan Kemiri. Tanaman kelapa mendominasi diantara tanaman perkebunan lainnya dengan luas masing-masing 2.654 Ha (Sukajaya) dengan produksi 937 ton/tahun, 1.443 Ha dengan produksi 504 ton/tahun (Sukakarya), dan 2.450 Ha dengan produksi 680 ton/tahun (Pulo Aceh).

Rendahnya produktivitas lahan umumnya disebabkan oleh rendahnya cara pengelolaan, intensitas pemupukan yang jarang, jenis kelapa adalah varietas lokal (tinggi) dan umur tanaman kelapa yang umumnya sudah lebih dari 25 tahun (tidak produktif). Belum adanya produsen kopra yang berskala besar dan modern menyebabkan harga kelapa sangat rendah dan tidak stabil, bahkan sangat ditentukan oleh pihak pembeli (tengkulak) yang membeli hasil produksi kelapa rakyat tersebut.

Mengingat tanaman perkebunan rakyat cukup luas, maka untuk semua komoditas perkebunan rakyat perlu dikelola lebih baik dari segi teknis budidaya, pemanenan, pengolahan hasil dan aspek kelembagaan; agar hasil yang diperoleh petani dapat meningkatkan pendapatan petani perkebunan dan menjamin kehidupan yang lebih layak.

Hal mendesak selain menyiapkan infrastruktur pasca panen, maka masalah replanting terutama kelapa lokal perlu segera dilakukan dengan jenis kelapa yang lebih produktif (dengan kelapa hibrida). Disamping itu lembaga keuangan seperti pinjaman bank untuk replanting sangat diperlukan, agar pembaharauan tanaman kelapa ini dapat dilaksanakan tepat waktu dan tidak membebani masyarakat.